Jumat, 01 April 2011

semangaaat

sebelum berkutat dengan paper, mari kita refresh sejenak apa yang terjadi hari ini... atau mungkin ditambahin kisah kemarin... hoho, baiklah, kita ikuti saja sejauhmana saya bisa bercerita..

***
pagi ini diawali dengan kuliah umum, langsung dipimpin oleh pembicara yang tidak tanggung-tanggung ilmunya. guru yang murid-muridnya berlatar belakang S3... kyai pula. luar biasa.

mengambil tema ekonomi, awalnya saya sempat tidak minat dengan materinya. tetapi rupanya kali ini materi sangat bagus, dan penyampaiannya sempurna. sayang, saya tidak punya rangkuman tulisan tersebut. sebab sekali-dua kali saya terantuk-antuk. astaghfirullah. apalah daya, dua hari ini pulang jam 12 malem sedih

tapi ada yang paling saya inget, dialog berikut ini...

"kalian tahu, dulu di masa kecil Napoleon Bonaparte, saat dia menangis maka semua pintu akan ditutup, tirai jendela dipasang rapat-rapat... dengan satu alasan : pemimpin tidak boleh terlihat cengeng. "

karena pemimpin tak boleh cengeng, vin... karena seorang pemimpin gak boleh cengeng...

tetap semangat:)

***
part kedua, ditemukan ama satu mata kuliah lagi bersama pak Edy. dosen yang gak kalah luar biasa itu menyampaikan guyonannya *yang cukup tajam* penuh makna.

"kalian tu yang lucu, surga cuma dihargai seribu..."

hehe... bukan rahasia lagi memang tentang hal satu itu. seseorang yang mempunyai uang selembar lima ribu dan selembar dua ribu, maka yang masuk kotak amal adalah yang selembar dua ribuan. kalo punya uang Rp 8000,00 dengan komposisi 1 lembar 5000, 1 lembar 2000 dan 1 lembar 1000, maka yang masuk kotak amal adalah yang seribu rupiah.

lain lagi ceritanya kalo seseorang punya uang Rp 8500,00... dengan susunan uangnya 1 lembar 5000, 1 lembar 2000, 1 lembar 1000, dan satu koin 500 rupiah. maka yang mana yang masuk kotak amal?
sepertinya tidak perlu jawaban saya jelir

...haha, thanks Sir.....

***
dan acara terakhir adalah coding analisis. yieuh ... lumayan unik datanya. semoga semakin semangat saja menghadapi pkl yang sepertinya juga bakal semakin padet jadwalnya... semoga semakin pintar membagi waktu...

...semoga semakin lekas libur, semakin cepat pulang. ya Rabbana, kerinduan ini sudah tidak dapat lagi terdefinisikan...