Senin, 23 Agustus 2010

saya harus kaya tapi saya tidak mau kaya:)

yuhuu... selamat pagi semuaa...

diantara sinyal internet yang putus nyambung --entah sinyal yang kurang bagus atau kuota yang mau habis-- diantara kesibukan ayah menyelesaikan tesis --insya Allah wisuda Desember atau Januari nanti (horee^^)-- diantara keterkantukanku --heu, tadi ketiduran habis subuh ("ketiduran", bukan menyengajakan diri untuk tidur lo ya:D )--

aku pengen posting satu kisah...

tentang satu episode yang paling aku suka... dari sinetron Para Pencari Tuhan...

itu sinetron yang menjadi tontonan kami setiap sahur tiba. yea, dibanding tayangan lain, sinetron religi bernuansa komedi ini jauh lebih menarik...

dan beberapa hari lalu, ada episod yang mengena banget...

tentang pak Jalal dan seseorang yang meminta bantuan pak Jalal untuk biaya sekolah anaknya...

awalnya, pak Jalal menolak untuk menjadi orang tua asuh lagi bagi anak tersebut. pak Jalal bangkrut euy, dulu ketika dia masih kaya dia sanggup membiayai anak itu, tapi sekarang tak ada kekayaannya yang tersisa... logically, pantas aja dia menolak hal ini.

lalu sang bapak itu "mengompori" pak Jalal, meyakinkannya... boleh saja pak Jalal kehilangan semua kekayaannya, tapi jangan sampe kehilangan kekayaan hati untuk bersedekah...

***
benar sekali. toh bagaimanapun juga, sedekah itu akan kembali untuk kebaikan diri sendiri. tak jarang sekali dua kali kumerasakannya... walau mungkin dengan cara berbeda. berupa rizki, kesehatan, naik tingkat, dan mungkin jodoh yang mensurgakan telah disiapkan Allah untukku (amin)... hehe... yup, untuk orang-orang yang mengeluarkan infaq di jalan-Nya, balasannya sudah dipersiapkan luar biasa...

kembali ke judul di atas....semoga menjadi orang kaya biar kalo sedekah tidak usah mikir-mikir:)... amin

...tetap semangat melakukan kebaikan dan perbaikan diri:)