Kamis, 19 April 2012

itulah ujian


bongkar-bongkar-baca-baca... ada tulisan yang mewakili...

...
Itulah ujian.
Agar kita belajar langsung tentang kesabaran dari mata airnya. Jika memang ini peringatan Allah, mungkin karena tanpa ujian kita jadi miskin rasa pinta. Selama ini mungkin tanpa sadar kita telah ber-istighna, merasa kaya di hadapan Allah. Atau mungkin, hidup kita selama ini bergerak menggelimang ke sebuah jurang. Lalu seperti kenakalan seorang anak kecil yang membahayakan dirinya, lalu sang ayah menjewernya dengan penuh cinta. Maka sungguh, Allah mencintai hambaNya

Itulah ujian.
Agar kita belajar tentang syukur di sini, di labirin nurani yang terdalam. Bukankah Sang nabi menyabdakan, di antara tanda cinta Rabb kita adalah penyegeraan balasan segala dosa dengan rasa sakit, kepiluan, dan ujian lainnya hingga pun tertusuk duri di jalan bagi orang yang beriman? Iya, Allah balas semua itu di dunia, agar sang hamba menghadapNya dengan kebersihan, seperti kain putih yang tercuci dari noda. Ia telah dicuci dengan air, salju, dan embun cinta-Nya.

Itulah ujian.
Agar kita menghayati tiap pernyataan, ikrar dan sumpah yang menggetar di lisan kita. Begitulah, kata - pernyataan, ikrar, dan sumpah - memiliki episode penyambung. Masih ada ujian dan pembuktian.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : " kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al Ankabuut: 2)

Salim A. Fillah

Jakarta, 22 Desember 2012
~sedihmu, semoga semakin menghidupkan hati dan jiwamu...